Wednesday, July 30, 2014

Jatuh dan Mengalirlah

Jatuhlah kau,hai airmataku..
Mengalirlah kau,hai airmataku..
Tinggalkanlah jejak-jejakmu dipipiku..
Merah padamkanlah bola mataku..
Merah meronakanlah ujung hidungku..
Biarlah nafasku terdengar kasar dan susah..
Biarlah seluruh tubuhku menghentak-hentak mengiring jalanmu,hai airmata..
Biar gelap malam ini mengetahui aku lagi menangis..
Biar pekiknya kesunyian mendengar sedu sedanku..
Biar tembok-tembok gelap ini mendekatkan telinganya mendengar suara tertahan ini..
Biar suara kasar dari indra penciumanku beradu keras dengan denting jam dinding..
Biar..biar seluruh benda mati menjadi hidup untuk mendengarkan suara tangisan ini..

Jatuhlah kau,hai airmataku..
Mengalirlah kau,hai airmataku..
Bila itu bisa membayar segalanya..
Membayar segala rasa rindu ini..
Membayar rasa kecewa ini..
Membayar rasa cinta ini..
Membayar rasa benci ini..
Membayar rasa takut ini..
Membayar segala rasaku..
Biarkan mereka menerka-nerka alasan mengalirnya dirimu..
Biarkan mereka mencari tahu penyebab turunnya dirimu..
Biar mereka melihat diriku..
Biar mereka memalingkan wajahnya melihatku..
Biar mereka mau menghapusmu dari pipiku..
Meskipun bantalku yang selalu melakukannya..
Biar..biarlah engkau jatuh dan mengalir,hai airmataku..

0 comments:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates