Ini sepenggal cerita rindu. Rindu yang sebenarnya aku tak pahami artinya. Rindu yang ntah untuk siapa. Rindu yang tak aku tau karena apa. Tapi rindu ini ada. Rindu ini menjelma ntah seperti apa. Aku bisa merasakannya tapi tak mampu mengungkapkannya.
Detak jantungku bernada rindu. Aliran darahku membawa rindu. Hembusan nafasku mengiringi rindu. Jadi bisa dipahamikan kapan rindu ini akan berhenti?
Namun, bolehkah aku jujur? Rindu ini sangat tak kuharapkan. Bukan rindu seperti ini yang kumau. Rindu tak bertuan. Rindu tanpa tujuan. Ataupun tujuan yang tak bisa direngkuh. Rindu ini menyakitkan. Rindu ini memiliki rasa perih. Aku tak menyukai rindu ini.
Melarikan dari rindu ini bukan pilihan. Karena ntah kekuatan seperti apa yang mampu menyeretku kembali pada rindu ini. Bertahan pun bukan pilihan yang masuk akal. Ada harga mahal untuk itu. Hatiku teriris pelan. Awalnya tak terasa dan kasat mata namun pada akhirnya tak berbentuk luar biasa. Taruhannya hatiku,hai manusia..!!
Aku sudah lelah dengan rindu tak bertuan ini. Berhentilah disini,rinduku yang tak terengkuh. Beralih ke hati lain saja,hai rindu. Jujurku, kau diluar batas kemampuanku untuk mengendalikanmu. Kau rindu yang berjalan dijalan yang salah. Dan semua akan sia-sia diujungnya nanti. Berbelas kasihlah padaku. Untuk kehidupan saat ini maupun diakan datang.
Pergilah,Rindu Tak Bertuanku.
0 comments:
Post a Comment