Aku terduduk dengan pandangan menerawang ntah kemana. Semua kejadian yang sudah terlewati menjelma menjadi bayangan yang berloncat-loncat didalam pikiranku. Sesekali aku terkesiap kembali kedunia nyata. Dan kembali lagi merajut khayalan-khayalan yang begitu sempurna. Kesempurnaan khayalan itu adalah pelarian dari semua kerinduanku. Kerinduan yang terkadang aku anggap tak akan pernah terpatri dikehidupan nyataku. Dia tidak akan pernah mencair karena dia tidak pernah menjadi sesuatu yang nyata. Dia juga tidak akan pernah menguap karena dia tidak pernah ada. Dan dia juga tidak akan pernah menyublim karena dia tidak pernah memiliki bentuk. Singkatnya,semua kerinduan itu tidak akan pernah ada. Kalau aku boleh menilai kerinduan seperti apa kerinduanku ini, cuma kerinduan sederhana.
Aku ingin sesuatu yang namanya kedamaian dan kebersamaan. Ketika aku kehilangan sosok seseorang yang memiliki andil besar dalam hidupku,aku mengharapkan seseorang yang dapat mengambil alih peran itu.
Seharusnya,tanpa aku mengharapkan mereka sudah menempati posisi itu. Tapi apa yang aku dapatkan?? Aku tarhirim.
Semuanya hanya tinggal khayalan. Khayalan yang tak akan pernah meninggalkan harapan.
0 comments:
Post a Comment